Kami melayani Service & Repair / Kalibrasi untuk alat – alat survey berbagai jenis dan merk alat survey sokkia, topcon, nikon dan merk Lain nya
Dengan tenaga Service yang profesional dan berpengalaman maka kami pastikan peralatan survey anda akan kembali dalam kondisi yang prima.
Dengan peralatan Kolimator dan Tools yang kami miliki maka Pekerjaan Service & Repair / Kalibrasi sangat terjamin dan bergaransi.
Lama pekerjaan kalibrasi 2 hari / 3 hari dan Lama pekerjaan service tidak bisa di tentukan lama pekerjaan nya.
Kami juga memberikan fasilitas antar jemput bagi alat – alat survey khusus di wilayah SEJABODETABEK.
Workshop utama INDOSURTA untuk SOKKIA, TOPCON, & NIKON berada di kantor pusat Jakarta, dengan dilengkapi 3(tiga) set collimator. Dua set diantaranya masing-masing terdiri dari empat buah collimator. Yaitu dua buah collimator berlawanan arah untuk kalibrasi biasa (depan) dan luarbiasa (belakang), dua lainnya pada arah biasa dengan sudut tertentu arah atas dan bawah untuk kalibrasi sudut vertikal dan poros-poros (vertikal, horizontal) instrument. Peralatan ukur sudut (theodolit, total station) dikalibrasi di sini, juga waterpass (baik automatic maupun manual). Satu set collimator lain hanya terdiri dari dua collimator di arah biasa dan luar biasa, dan digunakan untuk kalibrasi waterpass saja. Dalam gambar, set collimator sebelah kiri terdiri daridua collimator, yang tengah dan kanan terdiri dari empat collimator. Kalibrasi di collimator sepenuhnya optis manual, dan didukung lagi dengan peralatan khusus untuk penyetelan piringan pembacaan sudut pada theodolit .
Untuk
peralatan elektronik digital (theodolit digital, Total Station) harus
melewati lagi uji elektronis dengan disambungkan langsung ke software
khusus, dan didukung peralatan khusus lain untuk penyetelannya .
Untuk
keperluan pengukuran jarak (EDM, Total Station), workshop INDOSURTA
memiliki base-line jarak yang sudah dipakai (dan teruji di lapangan).
Pada gambar di bawah dapat dilihat bahwa tripod ditanam (dibeton)
langsung ke lantai bangunan untuk menghilangkan faktor pergeseran
kedudukan tripod antara satu pengukuran dengan yang lain. Jarak yang
diukur adalah dekat, menengah dan jauh. Setiap alat dari merek apapun
perlu dikalibrasi pada ketiga rentang jarak tersebut karena sifat
penggunaan cahaya (inframerah, laser) untuk pengukuran jarak. Dalam hal
ini yang terjadi pada alat (pembangkitan, pemancaran dan penerimaan
cahaya), serta kondisi diluar alat (penjalaran, pemantulan cahaya).
Semestinyalah setiap workshop yang unggulmemiliki base-line jarak yang
teruji untuk ketiga rentang jarak tersebut.
Hingga
saat ini workshop INDOSURTA adalah yang terlengkap peralatan dan tenaga
ahlinya di Indonesia. Kemampuannya adalah hingga memperbaiki peralatan,
terutama pada peralatan digital elektronik, dengan mendeteksi dan
memperbaiki kerusakan electronic board bukan hanya sekedar mendeteksi
kerusakan lalu mengganti modul electronic yang harganya mahal.
Setiap pemilik peralatan survey SOKKIA TOPCON, & NIKON dapat meminta laporan detil dari alatnya dalam hal pengukuran jarak, seperti gambar di bawah. Dari workshop laporan ini selalu keluar bersamaan dengan surat keterangan kalibrasi dan diarsipkan secara tertib bertahun-tahun, tetapi tidak diberikan kepada customer kecuali diminta. Hal ini karena berdasar pengalaman ternyata jauh lebih banyak customer hanya memerlukan surat keterangan kalibrasinya saja.
Dukungan
purnajual yang lengkap dan handal sangat diperlukan oleh para pemakai
peralatan survey di lapangan. Untuk hasil kerja yang optimal, peralatan
haruslah selalu dalam toleransi akurasinya sesuai standar pabrik.
Peralatan yang mengalami penurunan akurasi atau kerusakan perlu dengan
segera ditangani/diperbaiki dan secepatnya kembali ke lapangan untuk
kelancaran kerja di lapangan. Workshop yang tidak mampu dengan tepat dan
cepat mengatasi berbagai masalah peralatan akan sangat mengganggu
kelancaran kerja.Setiap pemilik peralatan survey SOKKIA TOPCON, & NIKON dapat meminta laporan detil dari alatnya dalam hal pengukuran jarak, seperti gambar di bawah. Dari workshop laporan ini selalu keluar bersamaan dengan surat keterangan kalibrasi dan diarsipkan secara tertib bertahun-tahun, tetapi tidak diberikan kepada customer kecuali diminta. Hal ini karena berdasar pengalaman ternyata jauh lebih banyak customer hanya memerlukan surat keterangan kalibrasinya saja.
Untuk kebutuhan aplikasi survey dan pemetaan adalah hal biasa bagi INDOSURTA memberikan konsultasi solusi mengenai berbagai masalah di lapangan dengan menggunakan peralatan survey atau software. Pengalaman bertahun-tahun dengan berbagai industri yang berbeda (konstruksi, pertambangan, infrastruktur, dll) membuat INDOSURTA dapat memberikan layanan terbaik bagi pemilik peralatan SOKKIA TOPCON, & NIKON .
Kalibrasi Alat Ukur
Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrument ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata
lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan / atau internasional.
Tujuan kalibrasi adalah
untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar
primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan
yang tak terputus. Untuk kalibrasi alat ukur digunakan alat standar
kalibrasi yaitu kolimator.
Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut :
1. untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
2. Dengan
melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan
(penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh
alat ukur.
Prinsip dasar kalibrasi:
1. Obyek Ukur (Unit Under Test)
2. Standar
Ukur(Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode standar (Mengacu ke
standar kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri
oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi))
3. Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat)
Hasil Kalibrasi antara lain :
1. Nilai Obyek Ukur
2. Nilai Koreksi/Penyimpangan
Interval kalibrasi:
1. Kalibrasi harus dilakukan secara periodik
2. Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi pemakaian, dan pemeliharaan.
3. Bisa dinyatakan dalam beberapa cara :
- Dengan waktu kalender (6 bulan sekali)
- Dengan waktu pemakaian (1.000 jam pakai, dst)
- Kombinasi cara pertama dan kedua, tergantung mana yg lebih dulu tercapai
Metode kalibrasi :
Secara umum kalibrasi alat ukur dilakukan secara rutin setiap 6 bulan sekali, metode kalibrasinya di jelaskan sebagai berikut :
- Kalibrasi Sentering optik
Yang
dimaksud dengan sentering adalah bahwa sumbu vertikal theodolit
segaris dengan garis gaya berat yang melalui tempat beridiri alat (paku
atau titik silang diatas patok). Kalibrasi titik sentring optis
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Letakkan instrument diatas tripod,hubungkan dengan cara memutar baut instrument dilubang dratnya pada plat dasar instrument.
2. Perhatikan
apakah tanda silang pada alat sentering optik tepat berada diatas
titik,bila belum geser-geser instrument sedemikian hingga tanda silang
sentering optik tepat diatas tanda titik. kemudian putar instrument
180° bila terjadi penyimpangan pada sentering optik lakukan kalibrasi
dengan cara meyetel screw yang terdapat pada sentering optik.
- Kalibrasi Nivo
Pada
saat pengukuran sumbu I harus benar-benar vertikal, komponen yang
digunakan untuk mengatur sumbu I agar vertikal adalah nivo kotak, nivo
tabung dan ketiga sekerup penyetel ABC. Adapun cara mengaturnya
dijelaskan sebagai berikut :
1. Letakkan instrument diatas kolimator perhatikan gelembung nivo kotak.
2. Misalkan
mula-mula kedudukan nivo kotak pada posisi 1,kemudian bawalah gelembung
pada posisi 2 dengan memutar sekerup penyetel A dan B bersama-sama
kearah luar atau dalam.
3. Kemudian bawalah gelembung pada posisi 3 (tengah) dengan memutar sekerup penyetel C.
4. Periksa
gelembung nivo tabung dengan cara memutar instrument pada sumbu I
hingga nivo tabung sejajar dengan sekerup penyetel A dan B (posisi 1)
seimbangkan gelembung nivo dengan memutar sekerup penyetel A dan B.
5. Putar instrument 90° apabila gelembung tidak ditengah,tengahkan dengan cara memutar sekrup C.
6. Putar
instrument 180° apabila gelembung bergeser, setengah pergeseran
ditengahkan dengan sekkru penyetel A dan setengah pergeseran sisanya
dengan memutar sekrup koreksi nivo dengan pen koreksi hingga posisi nivo
ketengah.
7. Putar
alat pada sumbu I sembarang, apabila gelembung seimabg,berarti sumbu I
telah vertikal. Tetapi bila belum seimbang maka ulangi langkah
penyetelan nivo hingga pada posisi sembarang,gelembung nivo tabung tetap
seimbang.
- Kalibrasi bacaan sudut
Walaupun
secara umum semua theodolite mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun
pada tingkatan tetentu terdapat perbedaan, baik penampilan maupun
bagian dalam konstruksinya. Apabila klasifikasi theodolite didasarkan
pada kegunaan, ketelitian menjadi faktor penentu utama. Kriteria penentu
disini didasarkan pada standar deviasi atau simpangan baku pengukuran
arah dengan posisi teropong biasa dan luar biasa. Kesalahan garis bidik
yang tidak tegak lurus sumbu II disebut kesalahan kolimasi. Kesalahan
ini dapat dihilangkan dengan prosedur sebagai berikut :
a) Kalibrasi bacaan sudut Horizontal
1. Setelah
alat ukur disetel diatas kolimator dan sumbu I telah dibuat vertikal,
bidikan teropong pada posisi biasa kearah benang Horizontal kolimator,
tekan tombol “0” set pada alat untuk membuat bacaan sudut H : 00° 00’
00”.
2. Teropong
dibuat luar biasa dan bidikkan kembali pada benang silang kolimator
seharusnya bacaan sudut H : 180° 00’ 00”, bila terjadi penyimpangan
bacaan sudut lakukan kalibrasi dengan cara memutar skrup penggerak halus
horizontal hingga bacaan sudut mendekati akurasinya. Kemudian garis
bidik diarahkakan kemabli pada benang silang kolimator dengan cara
memutar skrup koreksi diagfragma yang kiri dan kanan pada teropong.
b) Kalibrasi bacaan sudut Vertikal
1. Bidikan teropong pada posisi biasa kearah benang Vertkal kolimator, catat bacaan sudut veritkalnya misal sudut V : 89° 59’ 30”
2. Teropong
dibuat luar biasa dan bidikkan kembali pada benang Vertiakl kolimator
catat bacaan sudutnya misal sudut V H : 270° 00’ 50”, dari hasil bacaan
sudut biasa dan luar biasa bila dijumlahkan terdapat penyimpangan sudut
sebesar 20”, lakukan kalibrasi dengan cara automatic adjustment secara elektronik. Yang tentunya tiap merk berbeda cara penyetingannya.
- Kalibrasi Jarak
Metode
yang paling banyak digunakan pada EDM untuk surveying adalah metode
beda fase, baik dengan gelomabg mikro, sinar tampak maupun inframerah
dan laser. Konsep dasar pengukuran jarak elektronik adalah suatu sinyal
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari suatu alat di ujung
garis yang akan diukur jaraknya kemudian diujung lain garis tersebut
dipasang prisma reflector. Sinyal tersebut dipantulkan kembali
kepemancar, waktu lintas perjalanan sinyal pergi-pulang diukur oleh
pemancar sehingga dihasilkan jarak lintasan.
Ketelitian
Total Station ditentukan oleh besar kesalahan konstan dari alat dan
kesalahan pengukuran yang senading dengan jarak yang diukur ketelitian
umumnya dinyatakan dengan ±(2 mm + 1 ppm). Berbicara masalah ketelitian,
harus diingat bahwa kedua alat Total station harus dikoreksi terhadap
karakteristik sentering yang tidak tepat. Untuk mengecek ketelitian
jarak kami menggunakan baseline yang sudah ditentukan jaraknya.
Caranya dalah dengan melakukan pengukuran jarak beberapa kala kemudian
dirata-ratakan jaraknya apabila terjadi penyimpangan pada jarak tertentu
dilakukan koreksi dengan cara memasukan konstanta instrument konstan
maka alat akan tekoreksi otomatis.
Tidak
ada pengukuran yang meghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi adalah
penting untuk megetahui ketelitian yang sebenarnya dan bagaimana
kesalahan yang berbeda digunakan dalam pengukuran. Kesalahan-kesalahan
dapat terjadi karena berbagai sebab dan umunya dibagi dalam tiga jenis
utama yaitu :
1. Kesalahan-kesalahan
umum : kebnayakan diebabkan oleh kesalahan manusia, diantaranya adalah
kesalah pembacaan alat ukur, peyetelan yang tidak tepat, dan kesalahan
penaksiran.
2. Kesalahan-kesalahan
sistematis : disebabkan oleh kekurangan- kekurangan pada instrumen itu
sendiri seperti kerusakan pada alat atau adanya bagian-bagian yang aus
dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai.
3. Kesalahan-kesalahan
acak : kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab-penyebab yang tidak
diketahui oleh perubahan-perubahan parameter.
Perbaikan Alat Ukur :
Kesalahan
instrument merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindarkan dari
instrument karena struktur mekanisnya. Misalnya pengunci alat tidak
dapat mengunci karena kemungkinan pengguna lupa mengendurkan pengunci
alat pada saat memutar alat. Berikut ini di jelaskan secara singkat cara
perbaikan alat ukur:
- Perbaikan Pengunci Horizontal atau vertikal.
Periksa
kondisi alat, bila ditemukan kerusakan pada pengunci Horizontal atau
vertikal. Lepaskan screw yang ada pada bagian penguci tersebut dengan
menggunakan kunci L ukuran kecil, kemudian lepaskan pengunci tersebut
dari alat periksa kondisi pengunci tersebut apakah ada yang rusak bagian
pernya atau ada bagian yang bengkok, kemudian perbaiki dan pasang
kembali pengunci alat tersebut. Bila rusaknya parah karena disebakan
alat jatuh dari tripod pengunci tersebut harus diganti dengan yang baru.
- Bacaan sudut vertikal atau horizontal tidak muncul.
Bila
terjadi kerusakan bacaan sudutnya tidak muncul pada display hal yang
harus dilakukan adalah mengecek piringan tersebut kemudian bersihkan
dengan alkohol karena kemungkinan piringannya terkena debu sehingga
sensor tidak dapat membaca piringan bacaaan sudut tersebut apabila
sudutnya tidak muncul juga piringan dan sensor bacaan sudut tersebut di
setting kembali sinyalnya sesuai dengan yang disyaratkan.
- Battery tidak berfungsi
Bila
battery tidak bisa mengisi pada saat di lakukan pengisian kemungkinan
sel batterynya sudah rusak,bila sel batterynya sudah rusak harus diganti
sel battery nya yang nilai tegangan dan amperenya sesuai dengan kondisi
alat.
- Keypad tidak berfungsi
Bila keypad pada alat tidak berfungsi kemunkinan bagian elektronis pada keypad terkena debu sehingga keypad tidak dapat merespon bila ditekan. Bersihkan elemen-elemen elektronik pada bagian display dengan menggunakan alkohol kemudian pasang kembali display tersebut.Servis Perbaikan, Penggantian Sparepart, Kalibrasi
- KAMI MELAYANI SERVIS KALIBRASI UNTUK ALAT-ALAT SURVEY BERBAGAI JENIS DAN MERK ALAT SURVEY
- DENGAN TENAGA SERVICE YANG PROFESIONAL DAN BERPENGALAMAN MAKA KAMI PASTIKAN PERALATAN SURVEY ANDA AKAN KEMBALI DALAM KONDISI YANG PRIMA
- DENGAN PERALATAN KOLIMATOR DAN TOOLS YANG KAMI MILIKI MAKA PEKERJAAN SERVIS DAN KALIBRASI SANGAT TERJAMIN DAN BERGARANSI